Selasa, 12 Februari 2019

PENGALAMAN MENCAIRKAN DANA TABUNGAN MAPAN CIMB NIAGA


Hai hai, kali ini saya mau cerita mengenai pengalaman mencairkan dana tabungan Mapan dari CIMB Niaga yang notabene salah satu produk tabungan berencana. Sebelum fokus ke arah sana, saya juga mau cerita kenapa sih pake sok-sok an bikin tabungan berencana segala.

Jadi gini sahabat budiman, saya tuh anaknya nggak pinter mengelola keuangan. Jadi sebanyak apapun uang yang di dapat sebanyak itu pula uang itu akan  kembali keluar blas!. Kecuali emang punya niat nabung untuk beli sesuatu atau mau pergi jalan-jalan (ini sih ada ajah caranya). Berhubung tahun 2018 lalu rada-rada mageran kemana-mana tapi entah kenapa uang tabungan tetep ajah nggak nyisa (menguap kali yah?) jadi tiba-tiba kepikiran untuk saving, dulu-dulu sih pernah buka beberapa rekening yang tujuannya untuk saving, tapi percayalah selama kita masih bisa pegang kartu ATM nya, masih bisa akses layanan internet banking/mobile banking nya itu bakal tetep kekuras juga dong! (Hiksss sedih nggak?).

Berangkat dari masalah serius ini, langsung coba cari tahu mengenai konsep tabungan berencana. Dana nya mengendap, tidak bisa ditarik-tunai tidak bisa di transfer online, tidak diberikan buku tabungan fiks ini cocok banget lah yah, lalu akhirnya pilihan jatuh ke salah satu produknya CIMB Niaga yaitu Tabungan Mapan, because what? Ya karena pilihan tenor nya itu ada yang kurang dari setahun gitu. Kenapa emangnya? Ya namanya juga baru nyoba, jadi pengennya yang tenor nya kecil-kecil dulu. Nanti takut gak sanggup kan (dan ternyata bener ajah, baru setengah jalan udah mutusin mencairkan dananya ahaha).

Gambar Ilustrasi : Pribadi

Jadi sahabat budiman, sebelum bikin akun tabungan Mapan kita harus punya rekening CIMB Niaga nya dulu nih. Jadilah waktu itu saya harus buka rekening di CIMB Niaga dulu, tapi prosesnya nggak ribet dan nggak lama kok. Bahkan meski bukan buka di cabang domisili, yang mereka butuhin Cuma FC KTP tok. Nentuin tenor yang mau di ambil, nentuin tanggal penarikan dana dan tanda tangan akad, sudah itu ajah.

Tapi baru 3 bulan jalan, tiba-tiba saja ada keperluan mendesak yang memaksa saya untuk mencairkan dana mengendap tersebut. Mulai cari-cari informasi lah yah, biar ada bayangan prosesnya bakal seribet apa. Karena kebanyakan dari yang saya baca di review netizen, itu kok ya proses pencairannya agak alot. Sedikit ngeri sih karena memang dananya lagi butuh banget.

Jadi setelah yakin untuk mengeksekusi rencana ini, pagi-pagi sekali saya sudah nongkrong di depan Kantor CIMB Niaga Cabang Setiabudi, berharap bisa dapet antrean CS pertama, biar cepet selesai gitu prosesnya tanpa nunggu-nunggu. Dan estimasi saya tepat, saya mendapat nomor antrean pertama. Meski awalnya rada bete sih pas nunggu, jadi pas lagi nunggu saya tuh yah ngeliat Meja CS kosong, tapi sisembaknya malah asik rumpi sama mbak CS di sebelahnya terus saya nya dianggurin, kesel ih!, udah gitu ternyata alesannya karena dia nggak aware karena dia kira saya itu mau ke teller makanya cuek (gubrak!).

Setelah berada di meja CS, saya langsung to the point menyampaikan maksud dan tujuan saya datang ke kantor cabang (by the way ini saya nyairin dananya ke cabang pas saya buka rekening yah). Tanpa ba-bi-bu, si mbak CS langsung memvalidasi data sambil minta KTP dan Kartu ATM untuk di Copy, nyerahin lembaran form yang mesti di isi lalu minta tanda tangan di atas materai, isian form nya seputar data rekening dan alasan kenapa dana nya mau di tarik (ini juga di direct mbak sih jadi jelas).

Terus si mbak CS ngejelasin, karena nasabah yang minta break maka akan ada penalty, (waktu akad pertama sih emang udah di jelasin) jadi penalty nya itu minimal Rp 50.000 atau 2% dari total saldo terakhir lalu dipilih mana yang paling tinggi. Etapi saya Cuma kena Rp 50.000 deh masih ringan lah yah. Mbak CS nya juga bilang, kalau pengajuan penarikan dananya juga mesti di review dulu sama pihak terkait, dana akan di cairkan ke rekening di hari yang sama atau paling lambat ke esokan paginya. Dan surprise nya belum ada dua jam perasaan, dana penarikkannya sudah masuk ke rekening. (Huahhh! Senangnya, akhirnya ku bisa foya-foya ehhh).

Sumber : https://www.cimbniaga.com/in/personal/products/consumer-liabilities-banking/savings/tabungan-anak-dan-perencanaan/tabungan-mapan/product-details.html

Ya intinya sih, Alhamdulillah pengalaman saya dalam penarikkan dana di tabungan Mapan CIMB Niaga mudah dan cepat. Si Mbak CS nya juga nggak bertele-tele memproses segalanya, pokoknya sih merasa terbantu sekali dalam proses pelayanan ini.

Kalau kamu gimana? Ada pengalaman tak menyenangkan kah terkait hal penarikan dana?, yukk ceritain.

Itinerary dan biaya perjalanan Solo 4D3N


Karena masih fresh banget, aku mau kasih tahu berapa total biaya yang aku dan kawan-kawanku keluarkan selama 4 hari 3 malam d perjalanan Solo sebelumnya  Baca artikel sebelumnya : 

Items
Keterangan
Biaya
Transportasi
Kereta JKT-SOLO PP
Rp 1.120.000

Order Mobil Online
Rp 300.000

Sewa Motor
Rp 75.000

Bensian
Rp 25.000
Makan
Sate Pak Manto
Rp 70.000

Pawon Glagahan
Rp 75.500

Basecamp Pendaki
Rp 55.000

MCD
Rp 130.000

Serabi Notosuman
Rp 35.000

Mie Ayam Gajah Mas
Rp 75.000

CFC di Kereta
Rp 60.000
HTM Wisata
Umbul Manten
Rp 21.000

Candi Sukuh
Rp 38.000

Candi Cetho
Rp 48.000

Astana Giribangun
Rp 20.000
TOTAL

Rp 2147.000
PER ORANG

Rp 715.000

Biaya Di atas bukan actual hanya biaya rata-rata, karena sesungguhnya kami bertiga menggunakan kereta berbeda, pun memilih menu makan yang berbeda. Dan kebetulan di Solo kami menempati rumahkontrakan salah satu kenalan, jadi tidak ada biaya penginapan. Dekat kontrakan yang kami jadikan tempat menginap terdapat Fave Hotel, setelah di cek harganya untuk 4 hari 3 malam cukup terjangkau (Sekitar Rp700.000) jadi bisa di kalkulasikan sendiri yah.

Terus selama di kota Solonya memang mobilitas kita bertiga ditunjang dengan selalu menggunakan jasa mobil online, pun sewa motor hanya satu unit karena di hari kami melakukan perjalanan ke Karanganyar, kami sudah janjian dengan salah satu  kawan yang asli domisili Solo untuk bepergian bersama.

Untuk itinerarynya sendiri sebagai berikut :

Hari 1
-          Kuliner Soto Seger di Depan Stasiun Solo Balapan
-          Kuliner Sate Kambing Pak Manto – Purwosari
-          Kuliner Selat Solo Tenda Biru – Sriwedari

Hari 2
-          Wisata Umbul Manten
-          Kuliner Pawon Glagahan
-          Beli Oleh-oleh di Pasar Klewer
-          Belanja di Kampung Batik Kauman
-          Kuliner di Galabo
-          Kuliner di Ngarsupuro Nightmarket

Hari 3
-          Wisata Jumog Waterfall
-          Wisata Kemuning
-          Wisata Candi Sukuh
-          Wisata Candi Cetho
-          Wisata Astana Giribangun

Hari 4
-          Kuliner Serabi Notosuman
-          Kuliner Dawet Telasih Pasar Gedhe
-          Kuliner Mie Gajah Mas Pasar Gedhe

Sekian, semoga bermanfaat


Plesiran ke Solo? Siapa Takut!


Sepanjang tahun 2018 lalu bisa di bilang tak ada waktu yang tersisa bahkan hanya untuk sekedar melepas penat, bayangkan bagaimana rasanya setahun penuh disibukkan dengan pekerjaan yang memang tak pernah ada habisnya itu. Hingga di awal Januari 2019 salah satu kawan tiba-tiba saja mengontak dan mengajak untuk ikut melakukan perjalanan bersama ke kota Solo. Ajakan singkat itu bagai oase di tengah gurun pasir rasanya dan dengan spontan ku iyakan tanpa pikir panjang lagi.

Kota yang memilki luas tak lebih dari 47 km itu memiliki satu jalan protokol yang menjadi pusat atau penghubung tiap jalan kecil lainnya, yaitu Jl Slamet Riyadi. Orang Solo bilang sih, ‘Jangan takut nyasar di Solo mbak, cari saja jl slamet riyadi nanti tempat yang mbak tuju itu pasti ketemu’ dan setelah menghabiskan waktu selama empat hari di kota kecil itu aku pun mengamini perkataannya. Jadi ke Solo kemana aja nih?.

Saat aku mengatakan akan berplesiran ke kota Solo kepada kawan-kawan yang lain tidak sedikit yang mengeluhkan pilihan perjalananku kali itu, rata-rata keluhan mereka sama “emang ada apa di Solo?”. Kalau kamu benar-benar ingin menikmati Solo, aku sarankan untuk mencicipi keanekaragaman jenis kuliner nya yang memang cukup terkenal bagi para pelancong. Sebutlah Soto Seger, Selat Solo, Sup Matahari, Tengkleng, Sate Buntal, Es Dawet, Susu ShiJack, Serabi Notosuman dan lain sebagainya. Lalu apalagi?, aku dan kawan seperjalan juga menyempatkan diri menjelajahi kampung batik di daerah Kauman untuk membeli beberapa pakaian yang memang diniatkan sebagai buah tangan untuk orang-orang terkasih dirumah.

Makanan Khas Kota Solo

Kedatangan kami di Solo sesungguhnya memang direncanakan mendekati hari raya Imlek, dimana ada satu acara besar yang menjadi salah satu daftar acara yang paling dinanti-nanti yaitu Gerbeg Sudiro. Kenapa demikian? acara yang berpusat di Pasar Gedhe itu menyajikan kemeriahan dalam menyambut hari raya imlek, dimana seisi jalan dipenuhi oleh lampion-lampion hias juga berbagai macam karakter hidup sebagai simbol kemegahannya, dan bisa dibilang juga selama perayaan acara itu aku jadi bisa menghemat waktu untuk bisa mencicipi segala jenis kuliner dalam satu tempat. Meski sayang beribu sayang pada akhirnya rencana untuk bisa menghadiri acara tersebut harus dikalahkan dengan destinasi wisata lain yang memang membutuhkan waktu tak sedikit.

Kota Solo juga bisa dibilang sebagai jalur perlintasan yang bisa menghubungkan kamu ke kota-kota kecil lainnya, bayangkan saja aku bisa menyambangi Klaten, Boyolali dan Karanganyar hanya dengan waktu tempuh tak lebih dari satu jam di tiap perjalanan. ini serius plesirannya sampe ke Klaten, Boyolali dan Karanganyar juga? Betul sekali!. Empat hari bisa dibilang terlalu lama jika hanya berpusat di kota Solo nya saja, jadi melalui sedikit improvosasi aku dan kawan-kawan seperjalanan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata terdekat dari kota Solo yang terdiri dari :

1. Umbul Manten (Klaten, Jawatengah)

Memang tidak se terkenal saudara jauhnya yaitu Umbul Ponggok, tapi Umbul Manten menyajikan suasana yang lebih nyaman karena lebih terkesan privat juga didukung dnegan harga tiket masuk nya yang masih sangat ramah dikantong. Aliran airnya yang memang mengalir dari dua sumber mata air begitu sejuk dan sangat jernih.

Umbul Manten - Klaten Jawatengah

2. Pawon Glagahan (Boyolali, Jawatengah)

Menikmati sensasi makan di atas aliran sungai tentu tidak biasa bukan?, jadi Pawon Glagahan ini memang unggul di tempat makannya, bukan di menu makanannya yah. Karena bisa dibilang cenderung biasa pada umumnya, sayangnya pada saat datang kesana air sungainya nampak keruh karena hujan yang masih terus melanda di awal bulan februari itu.


Pawon Glagahan - Boyolali

3. Jumog Waterfall (Karanganyar, Jawatengah)

Salah satu kawasan air terjun yang tidak terlalu membuat peluh kita meniti turun anak tangganya dari pintu masuk atas, bahkan mengakses sumber jatuhnya air pun terbilang dekat. Tak perlu takut kelaparan jika kamu menyambangi tempat ini nanti, karena berbagai jenis makanan dijajakan dengan apik tanpa perlu memusingkan soal harga. Tata letak meja yang dijejerkan disepanjang sisi anak sungai nya pun menambah kesyahduan tempat wisata itu. Arusnya yang tak terlalu deras cukup aman jika kamu ingin turun ke dalam sungai dan berjalan-jalan santai diatas kerikil bebatuan.


Jumog Waterfall - Karanganyar


4. Kemuning (Karanganyar, Jawatengah)

Tidak jauh berbeda dengan wisata kebun teh lainnya, dimanapun kamu berhenti disepanjang kawasan kemuning kamu bisa dengan mudah mendapatkan spot-spot terbaik untuk dapat menggambil gambar yang apik.

5. Candi Sukuh (Karanganyar, Jawatengah)

Salah satu candi yang dikenal karena memiliki relief yang cukup erotis, situs areanya tidak terlalu luas memang tapi tertata rapih dan bersih. Menariknya, candi sukuh ini masih dijadikan tempat untuk sembahyang bagi para pelancong juga oleh warga disana.


Candi Sukuh - Karanganyar

6. Candi Cetho (Karanganyar, Jawatengah)

Perjalanan menuju situs candi cetho memiliki tantangan terbesar sejauh ini, medan yang ditempuh sangat terjal karena benar-benar berada di ujungnya bukit. Yang ternyata merupakan salah satu pintu masuk pendakian gunung Lawu. Susunan arcanya tentu menyegarkan mata, tersusun rapih dan indah, apalagi ditambah dengan pemandangan kota yang bisa dilihat dari puncak arca.


Candi Cetho - Karanganyar


7. Astana Giribangun (Karanganyar, Jawatengah)

Ini kaget sendiri karena bisa-bisanya ngejadiin pemakaman menjadi salah satu destinasi wisata juga. Sebuah kompleks pemakaman dimana keluarga besar mantan presiden RI ke-2 yaitu Soeharto di makamkan. Bentuk bangunanya tentu sangat kental dengan bangunan-bangunan tradisional jawa tengah pada umumnya, karena tidak bisa sembarangan menjelajahi makam tentu kami harus didampingi guide untuk bisa melihat makam beliau dari dekat, tak sedikit yang guide itu ceritakan mengenai asal mula mengapa Astana Giribangun itu dibangun, tapi kalau boleh jujur destinasi terakhir itu bukan yang terfavorit karena entah mengapa meninggalkan perasaan yang tak nyaman.


Astana Giribangun - Karanganyar


Jadi gimana? Seru juga kan ternyata menjelajahi Solo? Solo versi mu yang seperti apa?

Untuk itinerary dan biaya perjalanannya bisa dilihat Disini. 

By the way, tulisan ini juga ku upload ke detik.com dengan sedikit penyesuaian :)




Rabu, 07 Februari 2018

Menikmati Fasilitas Kereta Bandara


Indonesia boleh berbangga, karena PT Kereta Api Indonesia (Persero) secara resmi telah membuka pelayanan untuk Kereta Bandara Soekarno-Hatta dengan rute (untuk saat ini) Stasiun Sudirman Baru (BNI City) – Stasiun Batu Ceper – Soekarno Hatta.


Awal bulan Februari ini saya berkesempatan menjajal layanan Kereta Bandara ini dari Stasiun Sudirman Baru (BNI City) Menuju Bandara Soekarno Hatta. Meski tak sempat menghitung, menurut laporan dari berbagai sumber Layanan Kereta Bandara ini terdiri dari 272 kursi yang diatur dengan posisi dua disebelah kiri dan dua disebelah kanan. 


Jujur, saya pribadi cukup dibuat terkagum-kagum karena fasilitas yang disuguhkan begitu ciamik dan juga karena masih baru, sangat nyaman sekali untuk ditumpangi. Berikut beberapa potret fasilitas yang terdapat di dalam Kereta Bandara yang sempat saya abadikan

1. Kursi Penumpang
Dengan pengaturan posisi 2-2 tentu besaran kursinya terasa begitu lega, terlebih dengan adanya tuas untuk mengatur posisi kursi sesuai dengan yang kita inginkan. Mau tahu hal menarik lainnya ? diantara kedua sisi kursi terdapat port USB yang bisa kita gunakan untuk mencolok kabel yang bisa digunakan untuk mengisi daya Ponsel ataupun power bank.


2. Tempat penyimpanan barang
Kalau biasanya kita hanya mendapati bagasi barang yang diletakan persis diatas kursi penumpang, ada yang sedikit berbeda dengan Kereta Bandara ini, Ada tambahan tempat untuk menrauh barang yang diletakan persis disebelah pintu otomatis keluar/masuk. Space ini cocok untuk ditaruhi tas berukuran besar seperti koper.


3. Toilet Umum
Meski bisa dibilang tidak terlalu besar, toilet yang disediakan didalam kereta bandara cukup apik dan yang paling penting bersih. Meski ada perbedaan yang cukup kentara dari segi ukuran untuk toilet pria dan wanita. Saya sempat memasuki toilet pria, dan ruangannya benar-benar hanya cukup untuk satu orang berdiri, urinoir posisinya tepat berhadapan dengan pintu toilet, sisi kirinya terdapat westafel kecil juga cermin yang cukup besar dan minusnya toilet pria tidak memiliki flush toilet, sehingga para pria harus bersabar hingga di stasiun tujuan jika ingin melakukan aktifitas BAB (Buang air besar). 




Sementara toilet wanita memiliki ukuran ruangan yang cukup ideal, saya masih bisa bergerak bebas. Adanya flush toilet juga meja lipat yang disediakan untuk mengganti popok / menidurkan bayi membuat toilet ini mendapat nilai plus dimata saya.


4. Fasilitas Pemesanan Tiket Online
Selain bisa membeli tiket kereta Bandara melalui loketnya langsung, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui laman https://reservation.railink.co.id/ juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemesanan tiket secara online Baca : Cara melakukan pemesanan tiket Kereta Bandara online

Bagaimana menurut kalian ? luarbiasa bukan ? semoga informasi ini bermanfaat yah


Andah, 2 Pebruari 2018

Selasa, 06 Februari 2018

Susah Dapetin Tiket Kereta Bandara ? Booking Online Ajah !

Kereta Bandara yang baru saja diresmikan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) beberapa bulan lalu, memberikan angin segar bagi para pengguna moda pesawat udara sebagai alternatif untuk mengakses lokasi Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, terdapat 2 stasiun (saat ini) yang menyediakan akses Kereta Bandara, yaitu Stasiun Sudirman Baru (BNI City) dan Stasiun Batu Ceper Tanggerang. Selain bisa membeli tiket langsung di loketnya, kita juga bisa memesan tiket Kereta Bandara secara online melalui laman situs https://reservation.railink.co.id/



Bagaimana caranya ?

1. Akses laman situs https://reservation.railink.co.id/

2. Klik “Show Reservation Form “


3. Jika kamu hanya ingin melakukan sekali perjalanan isi form “One Way”, jika perjalanan pulang pergi isi form “Round Trip” Klik Tombol “Search”


4. Pilih Jam keberangkatan, lalu klik tombol “Continue”


5. Setelah  memastikan data yang di input sudah benar klik tombol “Confirm”



6. Pilih Metode Pembayaran, lalu klik tombol “Complete Booking”


7. Pastikan kembali data “order detail” & data “customer detail” nya sudah sesuai pada halaman “Order Summary”, lalu klik tombol “Continue”


8. Lalu lakukan konfirmasi pembayaran dengan menginput data pembayaran laluklik tombol “Confirm Payment” untuk melanjutkan proses selanjutnya.


9. Setelah itu kita akan mendapatkan email “Booking Confrimation” , segeralah lakukan pembayaran tiket sesuai dengan metode pembayaran yang sudah dipilih sebelumnya.


10. Setelah melakukan pembayaran, kita akan mendapatkan email “Payment Confirmation” disertai dokumen dalam bentuk PDF yang berisi nomor barcode yang nantinya harus di scan pada saat melewati gate masuk Kereta Bandara.

Selesai, kini kita bisa menikmati pelayanan Kereta Bandara tanpa perlu khawatir kehabisan tiket.  Semoga bermanfaat

Andah, Jakarta 7 Pebruari 2018

Minggu, 11 Juni 2017

Pagi

Aku benci pagi,
Terlebih jika malamnya hujan turun disertai kilat yang menyambar.
Bau basah tanah yang aromanya tak jauh berbeda dari bau anyir darah.

Aku benci pagi
Karena ditiap ku membuka mata, aku selalu berteriak menyeru namanya.
Mencari-cari keberadaaannya, yang kutahu tak kan pernah lagi ada.

* * *

Malam itu bumi kembali basah, petir saling bertalu menyerukan kegelisahannya. Aku terbangun karena seketika seluruh ruangan menjadi gelap!

"Mama!" seruku resah, Sebuah tangan menyapu wajahku dengan lembut, aku kenal sentuhan ini

"Mama cari lilin dulu ya sayang, lily jangan kemana-kemana janji?" Aku mengangguk dalam gelap.

BRAKK!!!

"Mama!!" kali ini aku berteriak, mencoba meraba jalan dan mendekati sumber suara.

Kilat yang masih menyambar sesukanya membuat pemandangan rumah terlalu mencekam, tapi setidaknya aku tahu dimana letak tangga dari sisa cahaya yg ia tinggalkan. Perlahan kutiti anak tangga satu persatu, hingga dianak tangga yang terakhir, kurasakan sesuatu yang menggenang diantara kedua kakiku dengan aroma asing yang begitu mengusik indra penciumanku.

"Mama..." kali ini suaraku melemah, dan aku pun langsung menghentikan langkah ketika ada sesuatu yang menghalangi jalan.

Aku merunduk, memastikan benda apa itu. Tapi aroma nya mirip mama. Kembali kurasakan kehangatan yang amat sangat kukenal ketika merabanya.

"Mama...!" Kilat kembali menyambar, Kuguncang pelan dan kudapati wajah mama yang sudah tertutupi oleh pekatnya darah.

* * *

"MAMA!!!" 

Aku kembali terbangun dengan peluh yang membanjiri tubuh, langsung kulihat arah jendela yang masih gelap gulita, sadar diluar tengah hujan lebat disertai kilat yang menyambar-nyambar. Lalu beralih ke arah jam dinding. 

Pukul 02.00

"Sial!!"

Kembali kutarik selimut rapat-rapat, berharap kali ini aku bisa terbangun lebih siang.

By. Hamdatun Nupus

Kamis, 08 Juni 2017

Abah

Malam itu aku tidak bisa tidur nyenyak, padahal emak sudah kelelahan mengiringi malam dengan tembang-tembang nina bobonya.

Kulihat abah sudah mulai bergegas menyiapkan kail dan jala untuk dibawa ke pesisir pantai tempat dimana perahu kecilnya tertambat.

"Tidur ya neng, bentar lagi subuh. Nanti dimarahi pak ustadz nggak ngaji lagi" seru emak sambil mengusap-ngusap kepalaku.

"Aku juga ingin segera tidur mak, tapi tak bisa" keluhku dalam hati

Ada kegusaran yang tak dapat kuartikan dengan benar, terlebih setelah abah pamit kepadaku dan emak lalu menutup pintu rumah rapat-rapat.

* * *

Benar saja, aku sukses bangun ketika matahari sudah terik membelah langit biru diatas sana. Tak ayal kudengar suara pak ustadz yang datang mengunjungi emak karena keabsenanku mengaji bada subuh tadi di surau. Sedikit menegurku sebetulnya, tapi aku hanya bisa bersembunyi didalam kamar berbilik bambu ini. 

Emak menghampiriku, menjawil gemas hidungku yang tak terlalu tinggi ini dan kembali mengingatkanku untuk tidak tidur larut lagi malam nanti.

Lalu kutatap jam dinding lekat-lekat, aku tak salah lihat. Jarumnya sudah mengarah ke angka sembilan.

"Mak! abah belum pulang ?" seruku kemudian

"Bentar lagi paling neng!" sahut emak dari dapur.

Kini giliranku yang menghampirinya. Mengambil baskom yang berisi kecambah dari tangan emak dan menggantikannya memilah-milah.

Langit yang tadinya biru berubah menjadi lebih gelap dan temaram. Tapi abah belum juga pulang. Padahal tumisan kecambah dan nasi yang sudah terlanjur mendingin masih tergelar diatas tikar. Kini emak yang gelisah, habis sudah kepalan tangannya teremas kuat-kuat.

"Kemana abah ?" seruku lirih dalam hati

* * *

Malam menjelang, tanda-tanda kehadiran abah kian musnah. Dan sesaat kemudian, kami lihat beberapa orang mendekat dari kejauhan. Sepertinya cukup banyak jumlahnya jika dilihat dari pendar sinar obor yang melingkupinya.

"Mak warsih!!" seru salah satu dari mereka ketika berhasil menatap wajah sendu emak.

Aku hanya bisa mendengar penuturan mereka dari balik tubuh emak yang meringkih. Kemudian bergetar karena tangis.

"Perasaan tak menyenangkan apa ini ?" ujarku lirih disela-sela kebingunganku.

* * *

Aku, emak dan beberapa warga sekitar rumah kini berdiri melingkar diatas gundukan tanah berpasir yang sayanganya tak ada penghuninya. Hanya ditambahi sebuah batu nisan berlafal nama abah diatasnya. 

Yang kuingat, setelah mencoba membantu menyadarkan emak dari pingsan, satu kenyataan yang aku coba percayai adalah. Abah sudah tiada, kapal kecil beserta isinya masih utuh diatas permukaan laut tapi tubuhnya hilang entah kemana.

Beberapa nelayan lain sudah mencoba menyelam disekitaran area mereka, tapi nihil. Tubuh abah tidak juga ditemukan.

Dibandingkan memelihara rasa kehilangan kepada jasad abah yang belum tahu dimana rimbanya. Aku memilih percaya bahwa abah memang sudah terkubur disana. Agar aku punya  alasan untuk mengunjunginya setiap hari di pemakaman ini. Bukan berkelana dalam ganasnya lautan

By. Hamdatun Nupus